Senin, 10 November 2014

The Most Interesting Event (Mt.Lawu)


Tells the story of a mountain , there are always myths and story of people that growing. Much like Lawu , mountain incoming fifth highest on the island of Java, it also has its own story .
Mount the stand very firmly on the altitude of 3,265 mdlp known by the nickname Seven Summits of Java ( Java Seven Summits ) .

For those who have never climbed the peak Lawu have the coldest temperatures of up to minus 5 degrees Celsius, this must have been familiar with the myth of Kyai Starling . That said Kyai Starling is one incarnation of loyal courtiers of King Brawijaya V with the task of keeping Lawu .

Usually starling bird of Lawu is black colour . But special for the mysterious of bird known as Kyai Starling is ivory colour . Not all climbers can meet Kyai starling . Kyai starling is often a guide for the climber who lost . Because it is prohibition for the climbers to disturb Kyai starling .
" But if good intention, Kyai starling will take climbers to the summit of Mount Lawu . Kyai starling meet the climbers , not to harm , but most of its work to keep and be a guide for the climbers .

That is why the mountain is also one of the shaft on the island of Java , many people who believe that is a stopover Lawu UB V which is the last king of Majapahit who eventually disappeared along with his body as muksa .

Every climber who ever climb to the top of Lawu certainly understand the unwritten prohibitions that must be obeyed . For example, when going mountain climbing is forbidden to say the word Lawu Kesel ( achieved ) while on his way to the top .

"There should be ngresula ( complain ) , to accomplish , then suddenly we would suddenly decreased stamina . If you say we'll freezing cold .

Like most mountain in Indonesia which is thick with the aura myths , mountain Lawu have the market on the market called demons . That is the market that is not visible with the naked eye . Only the sound of crowded course . And not everyone can hear it .
And the most important is abstinence wearing green leaves , and is prohibited Lawu Peak climb with the group that odd.

" Do not go up the peak if the number of odd climbers , fear will be hit by bad luck .
Sure enough from all the myths about the mountain Lawu , five (5) of the seven (7) my friends including myself experienced myths about strange happenings and mystical that I mentioned earlier .
Just ordered just for climbers everywhere , never challenging nature , because nature is not to be resisted especially for conquered , not to mention the issue of nature unseen .
Maybe it was an interesting experience and experience "weird " from my ascent and friends this experience .

PART OF BUSINESS LETTER






A business letter is more formal than a personal letter. It should have a margin of at least one inch on all four edges. It is always written on 8½"x11" (or metric equivalent) unlined stationery. There are six parts to a business letter.
1. The Heading. This contains the return address (usually two or three lines) with the date on the last line.
Sometimes it may be necessary to include a line after the address and before the date for a phone number, fax number, E-mail address, or something similar.
Often a line is skipped between the address and date. That should always be done if the heading is next to the left margin. (See Business Letter Styles.)
It is not necessary to type the return address if you are using stationery with the return address already imprinted. Always include the date.
2. The Inside Address. This is the address you are sending your letter to. Make it as complete as possible. Include titles and names if you know them.
This is always on the left margin. If an 8½" x 11" paper is folded in thirds to fit in a standard 9" business envelope, the inside address can appear through the window in the envelope.
An inside address also helps the recipient route the letter properly and can help should the envelope be damaged and the address become unreadable.
Skip a line after the heading before the inside address. Skip another line after the inside address before the greeting.
3. The Greeting. Also called the salutation. The greeting in a business letter is always formal. It normally begins with the word "Dear" and always includes the person's last name.
It normally has a title. Use a first name only if the title is unclear--for example, you are writing to someone named "Leslie," but do not know whether the person is male or female. For more on the form of titles, see Titles with Names.
The greeting in a business letter always ends in a colon. (You know you are in trouble if you get a letter from a boyfriend or girlfriend and the greeting ends in a colon--it is not going to be friendly.)
4. The Body. The body is written as text. A business letter is never hand written. Depending on the letter style you choose, paragraphs may be indented. Regardless of format, skip a line between paragraphs.
Skip a line between the greeting and the body. Skip a line between the body and the close.
5. The Complimentary Close. This short, polite closing ends with a comma. It is either at the left margin or its left edge is in the center, depending on the Business Letter Style that you use. It begins at the same column the heading does.
The block style is becoming more widely used because there is no indenting to bother with in the whole letter.
6. The Signature Line. Skip two lines (unless you have unusually wide or narrow lines) and type out the name to be signed. This customarily includes a middle initial, but does not have to. Women may indicate how they wish to be addressed by placing Miss, Mrs., Ms. or similar title in parentheses before their name.
The signature line may include a second line for a title, if appropriate. The term "By direction" in the second line means that a superior is authorizing the signer.
The signature should start directly above the first letter of the signature line in the space between the close and the signature line. Use blue or black ink

Sources :
http://makalahproposal.blogspot.com/2014/05/contoh-surat-bisnis.html
- http://englishplus.com/grammar/00000149.htm

Jumat, 24 Oktober 2014

SETETES AIR YANG SANGAT PENTING DAN BERGUNA BAGI KEHIDUPAN


Pendahuluan

Air adalah sumber kehidupan, jika tidak ada air tidak ada kehidupan. Sekitar 70 sampai 80 persen tubuh kita terdiri dari air. Air dapat  kita  manfaatkan untuk melakukan aktivitas dan sekaligus pemenuhan kebutuhan sehari-hari misalnya, minum, memasak, mandi, mencuci pakaian dan peralatan rumah tangga lainnya. Aktivitas apapun yang  kita lakukan setiap hari tidak dapat lepas dari air. Bahkan demi kesehatan kita dianjurkan mengkonsumsi 8 gelas air supaya kita tidak kekurangan cairan.
Dipandang sangat penting  bagi kehidupan itulah kita diharuskan menjaga keseimbangan dan  kelestarian alam supaya sumber air di bumi terus mengalir dan dapat dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup. Kegiatan yang dapat kita lakukan adalah menanam pohon-pohon keras yang dapat menghasilkan sumber air. Akar pohon-pohon itu dapat menyimpan air hujan.
Bukan sebaliknya yaitu menebang pohon-pohon di hutan yang dapat mengakibatkan banjir. Menebang sama artinya merusak lingkungan. Air ketika sedikit bisa menjadi sahabat berguna bagi kehidupan, tetapi jika banyak dapat menimbulkan bencana, yaitu banjir. Banjir akan menimbulkan berbagai macam penyakit karena air yang ita gunakan bercampur dengan berbagai macam kuman.
Selain untuk  memenuhi kebutuhan sehari-hari air dapat dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), sarana rekreasi bahari dan masih banyak lagi.
Di dunia ini tidak hanya manusia yang membutuhkan  air, hewan dan tumbuhan pun  memerlukannya untuk bertahan hidup. Pernahkah kita membayangkan? Bagaimana hidup ini tanpa air.  Bagaimana jadinya jika air yang tersimpan di perut bumi ini berhenti mengalir karena tidak ada lagi yang mampu menahan akibat ulah manusia menggunduli hutan.
Kehidupan generasi yang akan datang pun akan semakin berat, jika kita tidak menjaga kelestarian lingkungan. Apalagi sekarang, air bersih seperti barang langka yang mahal untuk didapatkan. Air akan tetap bersih dan terjaga kualitasnya, apabila kita menjaganya dengan baik.
Ada beberapa sebab mengapa air  yang tadinya bersih menjadi kotor dan tidak layak untuk digunakan yaitu akibat pencemaran baik itu pencemaran limbah rumah tangga ataupun pencemaran industri. Banyak kita jumpai sungai yang tadinya bersih berubah berwarna hitam, berbau bahkan dipenuhi  sampah.

Pemanfaatan air seefisien mungkin pun dapat mengurangi pemborosan aliran sumber air.  Jika kita menerapkan pedoman “Sanitation for a Betteer Life”  yaitu petunjuk untuk memperhatikan sanitasi di lingkungan tempat tinggal kita. Lingkungan yang mendiami kita, kita juga yang harus merawat dan menjaganya. Pemerintah hanya sebagai fasilisator dan motivator, misalnya penyediaa air bersih tetapi kita juga yang harus dapat memanfaatkannya dengan baik.

Usaha apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga kebersihan air dan menjaga agar air supaya tetap jernih terhindar dari berbagai macam pencemaran?
Pembahasan               

Masalah sanitasi tidak sekedar kebutuhan air bersih tetapi juga kebersihan diri dan lingkungan yaitu rumah sebagai tempat tinggal dan sekolah sebagai tempat belajar jika yang kita tempati kotor maka kita pun tidak sehat.
Penyediaan MCK (mandi, cuci, dan kakus) pun merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Sering kita jumpai orang-orang yang bertempat tinggal di pinggiran sungai melakukan aktivitas MCK di sungai, padahal air tersebut  kotor dan banyak kuman-kuman. Kuman-kuman itu yang nantinya dapat menyebabkan berbagai  macam penyakit, misalnya diare, kolera, gatal-gatal dan gangguan kesehatan lain.
Bahkan air sungai itupun  tercemar bahan-bahan kimia yang dapat menganggu kesehatan manusia yang memanfaatkan air itu. Ekosistem kehidupan lainnya pun ikut terganggu, ikan-ikan mati akibat teracuni.
Di pinggiran kota-kota besar yang dekat dengan industri, air kotor sudah menjadi  pemandangan sehari-hari. Hal tersebut karena masyarakat tidak mengerti pentingnya menjaga keseimbangan alam. Air yang sudah kotor tentu saja tidak dapat digunakan lagi, bahkan merepotkan apalagi di musim penghujan.
Selain makan kebutuhan primer manusia adalah air. Orang-orang kaya mungkin tidak  mengalami kesuitan untuk mendapatkan air bersih. Tetapi bagaimana dengan mereka yang hidup di kota-kota besar dengan pendapatan yang minim. Air kotor pun mereka gunakan untuk mandi walaupun mereka mengetahui berbahaya untuk kesehatan tubuh.
Air bersih dan menjaga lingkungan kita tetap sehat ada beberapa hal yang dapat dilakukn antara lain:
a.  Mencari inspirasi baru membuat sumber air, sumur, dilengkapi dengan saluran air yang baik. Supaya antara sumber air dengan limbah  tidak tercampur yang mengakibatkan air jadi kotor dan berbau.
b.  Hal lain yang dapat dilakukan untuk menjaga air yang kita gunakan tetap bersih yaitu menjaga sumber-sumber air di perut bumi dengan menanam pohon yang dapat menyimpan air.
c.  Tidak membuang sampah di aliran air ataupun di sungai yang dapat menimbulkan pencemaran.
Membeli air minum kemasan ataupun air bersih yang disediakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), juga merupakan langkah yang tepat. Menggunakan air PDAM untuk minum akan lebih baik jika dimasak terlebih dahulu.
Jika ada tempat yang cukup ada baiknya membuat bak  penampungan air higeinis yang ditutup supaya di musim kemarau kita tidak kekurangan air.  Beberapa minggu sekali kita bersihkan penampungan air tersebut untuk menghindari berkembangbiaknya jentik-jentik nyamuk. Nyamuk tidak hanya suka dengan air kotor, air bersih pun bisa digunakan untuk bertelur.
Ember atau pun perkakas lain pun dapat digunakan untuk menampung air daripada melakuan aktivitas MCK di sungai. Air yang  sudah tercemar dengan berbagai macam limbah tidak dapat kita gunakan lagi.  Apabila kita memperhatikan penggunaan air yang kita  gunakan untuk kebutuhan sehari-hari maka kita pun akan terhindar dari segala macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri yag dibawa air yang kotor.
Itulah cara-cara yang dapat digunakan untuk menanggulangi kebutuhan air agar tetap bersih dan sehat digunakan.

Jumat, 23 Mei 2014

Menulis Laporan Ilmiah & Rancangan Usulan Penelitian


1.Menulis Laporan Ilmiah

Macam-Macam Laporan Ilmiah
Untuk mengemukakan tentang macam laporan ilmiah, penjelasan Mukayat D. Brotowidjoyo1 sangatlah berarti. Mukayat melihat bahwa informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam. Kemungkinan isinya menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah selesai atau menyangkut hasil uji atau analisis suatu varietas benda, sajian hasil penelitian atau penyidikan. Menurutnya, sulit untuk melakukan klasifi kasi mengingat bahwa berbagai laporan sangat variatif dan sifat-sifatnya tidak menentu. Walaupun demikian menurut Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam laporan tersebut.
1. Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2. Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
3. Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4. Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5. Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut.
1. Laporan kemajuan, yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2. Laporan akhir; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperolehantara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan berkala; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4. Laporan hasil uji; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
Mengenai macam laporan ilmiah berupa laporan penelitian, penulis berpendapat bahwa dalam setiap laporan yang disertakan karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu penelitian, karena terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan proses penelitian yang dimaksud adalah karena aspek ketelitian, kecermatan, merupakan hal yang penting dalam setiap laporan ilmiah. Penelitian dapat dilakukan baik melalui studi kepustakaan maupun menyertakan data empiris.
Macam Laporan
Menurut Mukayat Brotowidjojo
§  Laporan Periodis
§  Laporan Kemajuan
§  [1]Laporan Hasil Uji
§  Laporan Rekomendasi
§  Laporan Penelitian
dalam rumusan lain:
§  Laporan Kemajuan
§  Laporan Akhir
§  Laporan Berkala
§  Laporan Hasil Uji


2.Ciri-Ciri Laporan
1. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
2. Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
3. Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4. Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5. Judul, subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.

Ciri-Ciri Laporan
menurut Mukayat Brotowidjojo
§  [1] pembacanya tertentu;
§  [1] berupa laporan panjang;
§  [1] sangat objektif;
§  [1] bahasa dan nada formal;
§  [1] perencanaan mantik.
dalam rumusan lain:
§  [1] ditujukan kepada pembaca tertentu;
§  [1] sistematika laporan disesuaikan dengan pemberi perintah;
§  [1] bahasanya formal,
§  [1] memerhatikan kaidah-kaidah ilmiah;
§  [1] objektif.

3. Persyaratan Pembuatan Laporan
Mukayat Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
1.    Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
2.    Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
3.    Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
4.    Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat  kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
5.    Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
6.    Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
Hal yang perlu dicatat menurut Mukayat sebagai prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan ialah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga dan mental pembacanya. Laporan ilmiahdisesuaikan dengan situasinya. Pelajari segala sesuatu terlebih dahulu untuk persiapan penulisan laporan ilmiah.

2.Rancangan Usulan Penelitian


1.Manfaat Rancangan Usulan Penelitian

Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaa seluruh penelitian yang teruang dalam satu kesatuan naskah secara ringkas, jelas dan utuh.
Manfaat Rancangan Penelitian
1.    Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print)
2.    Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (eksensitas) penelitian.
3.    Memperkirakan penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alternative penyelesaiannya.
4.    Mengetahui kelemahan hasil penelitian.Rancangan penelitian harus memenuhi syarat-syarat sistematis, konsisten dan operasional. Dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan, metode, dan strategi yang efektif.
Langkah kerja dalam rancangan penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1)      Bagian awal, berisi mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian pustaka, mengidentifikasi variabel, dan menyusun instrumen.
2)      Bagian inti, melaksanakan penelitian, termasuk melakukan observasi, pengambilan data, dsb.
3)      Bagian akhir, panyusunan laporan dan publikasi hasil penelitian.

2. Bentuk dan isi usulan penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1.      Bagian Awal
  1. Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
  2. Identitas penyusun rancangan.
  3. Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.

2.      Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
  1. Rasional dari judul yang dipilih.
  2. Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
  3. Tujuan dan kegunaan penelitian.
  4. Kerangka pemikiran teoritis.
  5. Rancangan hipotesis, jika dipakai.
  6. Metode penelitian. 
  7. Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
  8. Jadwal penelitian 

 3.   Bagian Akhir  
a. Daftar pustaka sementara 
b. Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.

 ISI RANCANGAN USULAN PENELITIAN

A.    Bagian Awal
1.      Judul
Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan hurufkapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
"Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi"
2.      Identitas Penulis
Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
3.      Tanggal Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Universitas Gunadarma 2013
pada tanggal
B.   Bagian Utama
1.      Perumusan Masalah
Dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih penting dari unsur-unsur pokok lain.
- Tujuan dan Kegunaan Penelitian 
           Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.
Metode Penelitian 
Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a.       Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b.  Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c.    Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.

Sumber : 

Senin, 14 April 2014

Karangan Ilmiah, Karangan Non Ilmiah & Metode Ilmiah

1. Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
      Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

- Ciri-ciri :
1. Objektif.
Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan
berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap
pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang
bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek
(memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

2. Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan_kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan_pernyataan yang bersifat mengajak,
membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

3. Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa
mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.