Senin, 21 Oktober 2013

Bahasa Indonesia 1

- Bahasa Indonesia yang baik dan benar beserta contoh:

 Bahasa yang Benar
 Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan aturan  atau  kaidah bahas Indoneia yang berlaku.

  Bahasa yang Baik
 Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma    kemasyarakatan yang berlaku.

  Bahasa yang Baik dan Benar
 Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesusai dengan norma  kemasyarakatan yan berlaku dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Jika bahasa diibaratkan pakaian, kita akan menggunakan pakaian renang pada saat akan berenang di kolam  renang sambil membimbing anak-anak belajar berenang. Akan tetapi, tentu kita akan mengenakan pakaian yang  disetrika rapi, sepatu yang mengkilat, dan seorang laki-laki mungkin akan menambahkan dasi yang bagus pada  saat ia menghadiri suatu pertemuan resmi, pada saat menghadiri pesta perkawinan rekan sejawat, atau pada  saat menghadiri sidang DPR. Akan sangat ganjil bukan, jika pakaian yang disetrika, sepatu mengkilap, dasi,  dan sebagainya itu digunakan  untuk berenang. Demikian juga kita akan dinilai sebagai orang yang kurang adab jika menghadiri acara dengar  pendapat di DPR dengan pakaian renang karena di sana ada ketentuan yang sudah disepakati bahwa siapa pun  yang akan menghadiri acara resmi di DPR harus berpakaian rapi. 


  Kedua Contoh rekaan itu dapat dikatakan tidak tepat. Contoh pertama sangat menggelikan karena pada situasi santai digunakan bahasa yang resmi sehingga terasa kaku, kasus kedua juga sangat tidak tepat karena pada situasi formal digunakan kata-kata dialek dan struktur yang tidak baku (ditetak miring) sehingga mirip percakapan di warung kopi.Kedua contoh itu tidak baik dan tidak benar karena bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan situasi pemakaian, lagi pula tidak sesuai dengan kaidah bahasa.


- Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan contohnya !
Misalnya Berupa :
- Alat-alat digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badan, alat bunyi-bunyian, lukisan, gambar, dsb.
Contoh :
- Telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- Bedug untuk tanda segera melakukan sholat
- Gambar peta yang menunjukan Jalan
 Barangkali kita masih ingat kasus seorang  pengusaha sukses, yang oleh petugas protokol ditolak menghadiri acara  dengar pendapat di DPR karena  pengusaha  yang "nyentrik"  itu tidak menggunakan  pakian rapi. Kalau contoh itu dianalogikan dengan pemakaian bahasa, betapa ganjilnya percakapan seorang suami dengan  istrinya jika berlangsung seperti berikut: Suami: "Bu, bolehkan Bapak bertanya, apakah Ibu sudah   menyiapakan hidangan untuk makan siang hari ini?" Istri    : "Ya tentu saja. Saya sudah masak nasi lengkap dengan sayur kesenangan Bapak, dan sekarang  silakan  Bapak menikmati hidangan itu. Silakan Bapak menikmati hidangan yang sudah disiapkan". Suami: "Mari Bapak cicipi makanan ini. Oh, menurut hemat Bapak, seandainya Ibu menambahkan sedikit  garam  ke dalam sayur ini, pasti sayur tersebut akan lebih lezat." Istri   : "Mudah-mudahan pada kesempaan lain Ibu dapat membuat sayur yang lebih enak sesuai dengan saran  Bapak." Sebaliknya, bagaimana pendapat Anda jika seorang mahasiswa (pembicara) bertanya kepada seorang dosen  (pendengar) tentang materi kuliah yang diberikan dosen (objek), pada saat kuliah (waktu), di kampus (tempat),  dalam situasi belajar-mengajar (resmi) sebagai berikiut: "Maaf Mas,gue kepengen usul,  coba jelasin dulu dong garis besar kuliah kita, apa dah sesuai kurikulum universitas kita?" 



Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan (bahasa skunder). Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa bahwa komunikasi ialah penyampaian atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. terutama pada penggunaan fungsi komunikasi pada bahasa asing , sebagai contoh masyarakat indonesia lebih sering  menempel ungkapan "No Smoking" daripada "Dilarang Merokok","Stop" untuk "Berhenti", "Exit" untuk "Keluar" jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan suatu bahasa melainkan banyak bahasa.

Contohnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar