Bertahan Hidup di
Kota Jakarta
Semua orang yang
berada di sebuah desa ataupun kampung ingin sekali menjejakan kakinya dikota
metropolitan atau Jakarta.
Sekedar untuk berwisata ataupun mengadu nasib di Jakarta.
Dizaman sekarang ini hidup di kota Metropolitan tidaklah mudah seperti yang di bayangkan oleh para pendatang yang menggambarkan kehidupan mewah yang dilihatnya di layar kaca atau televisi rumahnya, semua yang datang untuk mengadu nasib di Jakarta menginginkan kesuksesan dan kemajuan yang di dapatkan secara mudah.Tetapi semua itu harus dibayar dengan harapan yang sia-sia saja, kecuali bagi pendatang yang memiliki uang ataupun ilmu dan skil yang di manfaatkan untuk bekerja di sebuah perusahaan atau perkantoran supaya bisa bertahan hidup di Kota Metropolitan ini.
Sekedar untuk berwisata ataupun mengadu nasib di Jakarta.
Dizaman sekarang ini hidup di kota Metropolitan tidaklah mudah seperti yang di bayangkan oleh para pendatang yang menggambarkan kehidupan mewah yang dilihatnya di layar kaca atau televisi rumahnya, semua yang datang untuk mengadu nasib di Jakarta menginginkan kesuksesan dan kemajuan yang di dapatkan secara mudah.Tetapi semua itu harus dibayar dengan harapan yang sia-sia saja, kecuali bagi pendatang yang memiliki uang ataupun ilmu dan skil yang di manfaatkan untuk bekerja di sebuah perusahaan atau perkantoran supaya bisa bertahan hidup di Kota Metropolitan ini.
Lain bedanya dengan
mereka para pendatang yang hanya memiliki atau memanfaatkan keadaan tubuh dan
tenaganya yang masih kuat, paling-paling dari mereka hanya bisa menjadi
karyawan kontrak sebuah proyek, ataupun lebih parah dari itu, mereka yang
menggantungkan nasib di Kota ini ada yang menjadi gelandangan dan Pengemis,
mereka nekat melakukan semuanya dan melakukan apapun hanya untuk mencari uang
demi sesuap nasi yang masuk ke tenggorokannya. Memang kehidupan di Kota
Metropolitan ini sangat menggiurkan para pendatang untuk hidup di Jakarta
seperti kehidupan-kehidupan yang tergambarkan di televisi.
Bertahan hidup di
kota Jakarta ini sama saja dengan mempertaruhkan hidupnya di kota yang
kehidupannya kejam, bahkan bisa di bilang hukum rimbapun berlaku untuk bertahan
hidup di Jakarta.
Bagi mereka yang memiliki kekuasaan ataupun banyak uang, mereka berhak melakukan apa saja yang dia inginkan, karena mereka berpikir segala sesuatunya bisa di beli dengan uang. Beda dengan orang-orang yang tidak memiliki apapun untuk tinggal di kota ini, mereka hanya bisa meratapi hidupnya yang seperti itu, bahkan untuk mendapatkan haknya saja mereka sulit sekali ataupun tidak bisa untuk mendapatkannya, yang ada di pikiran mereka hanya, bagaimana dan uang dari mana suapaya kita bisa makan di kemudian hari.
Bagi para rakyat yang berada di pedesaan atau di kampung sebaiknya kita berpikir 2 kali untuk menjejakan kaki kita untuk hidup di Kota yang kejam itu, lebih baik tinggal di desa sudah memiliki pekerjaan walaupun hanya petani, daripada merantau ke Jakarta yang belum tentu bisa mengubah nasib kita, kecuali bagi yang memiliki ilmu ataupun skil yang mantap yang bisa di manfaatkan.
Bagi mereka yang memiliki kekuasaan ataupun banyak uang, mereka berhak melakukan apa saja yang dia inginkan, karena mereka berpikir segala sesuatunya bisa di beli dengan uang. Beda dengan orang-orang yang tidak memiliki apapun untuk tinggal di kota ini, mereka hanya bisa meratapi hidupnya yang seperti itu, bahkan untuk mendapatkan haknya saja mereka sulit sekali ataupun tidak bisa untuk mendapatkannya, yang ada di pikiran mereka hanya, bagaimana dan uang dari mana suapaya kita bisa makan di kemudian hari.
Bagi para rakyat yang berada di pedesaan atau di kampung sebaiknya kita berpikir 2 kali untuk menjejakan kaki kita untuk hidup di Kota yang kejam itu, lebih baik tinggal di desa sudah memiliki pekerjaan walaupun hanya petani, daripada merantau ke Jakarta yang belum tentu bisa mengubah nasib kita, kecuali bagi yang memiliki ilmu ataupun skil yang mantap yang bisa di manfaatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar